Kalau ditilik dari sejarah perkembangan profesi seorang guru, tugas
mengajar sebenarnya adalah pelimpahan dari tugas orang tua: karena tidak mampu
lagi memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap tertentu sesuai
dengan perkembangan zaman.
Dengan perkembangan teknologi yang akhir-akhir semakin pesat, seorang guru
dituntut untuk lebih menambah kualitas ilmu dengan banyak belajar dari berbagai
sumber ilmu yang dimiliki oleh guru harus diajarkan kepada siswa dengan
keterampilan mengajar yang baik.
Selain pengetahuan ilmu yang harus ditambah, guru juga penting menguasai
beberapa keterampilan mengajar, karena betapapun tingginya ilmnu yang dimiliki
oleh seorang guru itu, jika tidak menguasai keterampilan mengajar, maka akan
sulit bagi seorang siswa menyerap ilmu yang diberikan oleh guru tersebut.
Adapun keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh seroang guru yaitu:
1. Keterampilan membuka pelajaran
Banyak orang beranggapan bahwa kesan pertama dari suatu bentuk hubungan
merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan yang diinginkann. Dengan
kata lain pertemuan atau kesan yang baik akan membuahkan hasil yang baik pula.
Sesuai dengan pendapat Hasibuan dalam bukunya ‘Proses Belajar Mengajar’ bahwa
membuka pelajaran adalah perbuatan menciptakan suasana menial agar perhatian
siswa terpusat dengan apa yang akan dipelajari.
Dengan demikian, keterampilan membuka pelajaran mempakan kunci yang harus
didahului dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang dinamis
tidak akan tercapai jika guru pada awal pelajaran tidak bisa menarik perhatian
siswa.
Oleh karena itu seorang guru harus menguasai komponen-komponen yang ada pada
keterampilan membuka pelajaran yang meliputi:
a. Membangkitkan perhatian dan minat siswa
b. Menimbulkan motivasi dalam diri siswa
c. Menunjukkan kalau pengetahuan yang akan diajarkan dengan pengetahuan yang
telah ada.
2. Keterampilan menjelaskan pelajaran
Keterampilan menjelaskan pelajaran merupakan salah satu keterampilan guru
yang sangat penting, karena sebagian besarpembicaraan guru di ruang kelas
adalah penjelasan_penjelasan dan uraian_uraian bahan pelajaran yang
diberikan kepada siswa.
Adapun komponen menjelaskan pelajaran meliputi: Merencanakan penjelasan
yaitu isi pesan yang akan disampaikan kepada siswa, menyajikan
penjelasan yailu hams mempunyai kejelasan: seorang guru
mampu menampilkan contoh dan ilustrasi seita memberikan tekanan,
pengorganisasian dan balikan.
Dengan demikian keterampilan menjelaskan dan komponennya sangat penting
dikuasai karena komponen ini membantu seorang guru dalam menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa.
3. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan tingkah laku yang sangat penting di dalam kelas bertanya
untuk mengetahui apakah kualitas berfikir siswa dari sederhana terjadi
perubahan frerfikir secara kompleks setelah diberikan pelajaran.
Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan siswa
untuk berfikir dan mengemukakan jawaban yang sesuai dengan harapan guru. Guru
dalam mengajukan pertanyaan kepada seorang siswa sering kali tidak terjawab,
sebab maksud pertanyaan tersebul kurang dapat dipahami oleh siswa dalam hal
ini.
Sardinian 1987 dalam bukunya ‘Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar’
mengatakan bahwa pertanyaan yang baik mempunyai ciri-ciri: (1) Kalimatnya
singkat dan jelas. (2) Tujuannya jelas. (3) Setiap pertanyaan hanya -satu
masalah. (4) Mendorong anak untuk berfikir kritis. (5) Jawaban yang diharapkan
bukan sekedar ya atau tidak. (6) Bahasa dalam pertanyaan dikenal baik oleh
siswa, dan (7) tidak menimbulkan tafsiran ganda.
4. Keterampilan memberikan penguatan
Karena jawaban atas pertanyaan siswa sesuai dengan harapai] guru, maka guru
harus memberikan penguatan, dimana pengualan ini bertujuan agar lebih giat
berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar. Keterampilan penguatan terdiri
dari penguatan verbal pertanyaan dengan baik dan penguatan nonverbal.
5. Keterampilan mengadakan variasi
Agar kegiatan belajar mengajar siswa tidak mengalami kejenuhan, guru
dituntut mampu mengadakan variasi, sehingga sehingga seorang guru mampu
memperlihatakan ketekunnya, keantusiaan serta berperan aktif. Keterampilan
mengadakan variasi dalam kegialan belajar mengajar meliputi. (1). Variasi dalam
gaya mengajar. (2). Variasi dalam pola interaksi guru dan siswa dan (3).
Variasi dalam media dan alat-alat pelajaran.
6. Keterampilan mengelolah kelas
Pengusaan kelas adalah keterampilan bertindak guru yang didasarkan kepada
pengertian tentang sifat-sifat dan kekuatan yang mendorong kepada pengertian
sifat-sitat kelas dan kekuatan mereka bertindak (Made Piaria) Seorang guru
harus menguasai kelas secara baik, karena tidak jarang para guru menemukan
kelas yang secara sengaja membuat keributan karena kelas tersebut dari awal
tidak ada pengelolaannya, kelas yang ribut maka pelajarannya tidak bisa
dilanjutkan karena siswa tidak siap meneriiua pelajaran.
7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Agar kegiatan belajar mengajar tidak menoton maka diadakanlah variasi (dalam
mengajar, salah satu variasi tersebut adalah diskusi kelompok kecil, bila guru
tidak berpengalamnn dalam membimbing diskusi kelompok kecil maka akan terjadi
keributan yang bisa menimbulkan kekacauan dan pelajaran tidak bisa dilanjutkan,
karena para siswa sehagai anggota kelompok saling mempertahankan pendapatnya di
dalam diskusi. Lebih lagi jumlah orang dalam kelompok ini kecil dan emosi
mereka masih belum stabil.
Di sini para guru harus berdiri sebagai moderator yang tidak memihak kepada
kelompok diskusi dan harus mengarah kepada topik yang sedang dibahas agar
pelajaran tidak menyimpang kemana-mana.
Keterampilan membimbing diskusi merpakan keterampilan yaag cukup kompleks
dan memerlukan penguasaan keterampilan-keterampilan sebelumnya, yakni
ketrampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, mengadakan variasi,
dan keterarnpilan menjelaskan.
Keberhasilannya sangat ditentukan oleh kemampuan, kreatifitas, serta
hubungan antar guru dengan siswa dan hubungan antar siswa.
8. Ketermapilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Mengajar secara perorangan ialah kegiatan guru menghadapi hanyak siswa
masing-masing mendapatkan kesempatan untuk bertatap muka dengan guru serta
memperoleh bantuan dan bimbingan secara perseorangan. Menurut Hasibuan dan
Moejiono (I9S6) ada empat komponen yang harus oleh guna untuk menyelenggarkan
pengajaran perseorangan yaitu: merencanakan dan melaksanakan kegialan belajar
mengajar, keterampilan mengorganisir, keterampilan mengadakan pendekatan secara
pribadi dan keterampilan membimbmg dan memudahkan cara belajar siswa.
9. Keterampiian menutup pelajaran
Belajar dapat dikatakan suatu proses yang tidak pernah berhenti karena
merupakan suatu proses yang berkelanjutan ke arah kesempurnaan dan setiap kali
suatu interaksi di kelas diakhiri pada minggu berikutnya interaksi itu pasti
akan dilanjutkan. Menutup pelajaran identik dengan mengakhiri pelajaran,
menutup pelajaran bukan berarti selesainya saluruh proses belajar mengajar akan
tetapi menutup pelajaran berarti mengakhiri pelajaran ini dari pelajaran dan
menyimpulkan apa yang telah dipelajari.
Dalam menutup pelajaran yang telah diberikan seorang guru harus mampu
menguasai beberapa cara yaitu: (1). Merangkum kembali bahan pelajaran yang
sudah dipelajari, (2). Menyuruh siswa membuat ringkasan bahan yang sudah
dipelajari dan (3). Mengadakan evaluasi tentang bahan pelajaran yang akan
diberikan.
Apabila kesembilan keierampilan mengajar di atas sudah
dikuasai oleh seorang guru, bukan tidak mungkin proses belajar mengajar di
sekolah akan berjalan kondusif dan dinamis.
Rating: 4.5
Reviewer: Jun Junaidi
ItemReviewed: KETERAMPILAN MENGAJAR SEORANG GURU