Terdapat satu pertanyaan besar yang selalu muncul di dalam proses pembelajaran, dimanapun dan kapanpun itu, yaitu ‘bagaimana menjadikan proses pembelajaran efektif?’ tentu saja banyak sekali jawabannya bergantung dengan kondisi siswa dan lembaga pendidikan yang bersangkutan, nah salah satu jawabnnya berkaitan dengan motivasi belajar khususnya membangkitkan motivasi belajar dengan metode pembelajaran inkuiri.
Tidak dipungkiri, motivasi belajar merupakan faktor yang sangat penting di dalam proses pembelajaran, bagaimana siswa bisa faham jika mereka tidak termotivasi untuk belajar. Guru pun selalu berusaha membangkitkan motivasi siswa, mereka menggunakan berbagai macam cara, mulai dengan menceramahi siswa tentang pentinnya belajar sampai menakutinya jika tidak belajar, atau dengan memberikan award sampai mengancam dengan hukuman ;) . Nah salah satu metode yang dianggap masih efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah inkuiri. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak: inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993 dalam Joko, 2008).
Alasan rasional penggunaan metode inkuiri adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai Sains dan akan lebih tertarik terhadap Sains jika mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” Sains. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inkuiri. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep Sains dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah tersebut (Blosser, 1990 dalam Joko, 2008).
Dalam suatu kesempatan mengajar, saya mencoba mempraktekkan metode inkuiri ini untuk materi tentang komponen ekosistem, dan ternyata siswa tampak senang dan bersemangat dalam mengikuti instruksi yang saya berikan, padahal saat itu sudah jam terakhir dan biasanya siswa sudah lelah dan mengantuk. Dalam pembelajaran komponen ekosistem tersebut, siswa saya minta untuk melakukan observasi sederhana dengan mengamati komponen biotic dan abiotik di dalam transek (petak) yang mereka buat sendiri. Dalam diskusi pasca pengamatan, para siswa tampak sangat bersemangat untuk menyampaikan hasil penemuannya, bahkan dengan sedikit pertanyaan-pertanyaan memancing, mereka dapat menyimpulkan dengan baik konsep tentang komponen ekosistem serta interaksi yang terjadi di dalam ekosistem.
Rating: 4.5
Reviewer: Jun Junaidi
ItemReviewed: MODEL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI