Meningkatkan minat baca sekaligus memperkenalkan lingkungan hidup akan
lebih mudah bila dimulai dengan menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap buku
terlebih dahulu. Penanggung Jawab Pekan Buku Dyah Ayu Pitaloka
mengatakan, dengan menggelar pameran buku anak-anak, siswa bisa belajar
mencintai lingkungan.
Kecintaan pada buku dan lingkungan dikembangkan pula melalui pesta kostum karakter dari buku-buku Indonesia. Anak-anak diajak untuk menggali kekayaan isi buku sambil bermain dengan kostum karakter-karakter yang ada di dalamnya, mulai dari Wiro Sableng, Jaka Tarub, sampai Malin Kundang.
Buku anak yang mengandung pesan moral untuk mencintai lingkungan sekitar dan mengangkat wawasan kekayaan alam, akan memberi masukan yang baik soal penanaman karakter anak.
Menurut Dyah, pengetahuan yang diperoleh anak dari buku diperdalam
melalui rangkaian kegiatan Tur Edukasi Bumiku Lestari. Tur yang
digawangi oleh penyanyi Oppie Andaresta ini kaya akan pesan-pesan yang
disampaikan melalui lagu, musik dan kegiatan langsung, seperti daur
ulang. Anak-anak berkebutuhan khusus di SD Global Mandiri juga
dilibatkan untuk bernyanyi.
"Dalam seminggu, mereka sudah hafal lagunya. Selain dari membaca buku Bumiku Lestari dari WWF, mereka juga setiap harinya mendengar Radio Top Primary, radio sekolah ini. Jadi semakin sering membaca dan mendengar, anak-anak bisa melakukan itu," ucapnya.
Para siswa kelas I-VI juga diajak untuk melakukan aksi menanam pohon. Ada 12 pohon yang ditanam pada hari itu oleh para siswa yang mewakili masing-masing kelas. Setelah itu, para siswa kelas IV, V dan VI melakukan kegiatan daur ulang dari kertas koran menjadi paper bag, membuat pigura dari kardus bekas, serta tempat pensil dari botol bekas.
Selanjutnya para siswa juga diajak menonton film tentang hewan yang hampir langka dan butuh dilindungi bersama. Film orangutan dari Kalimantan membuat anak-anak sadar bahwa ada satawa di muka bumi yang harus dilindungi dari ancaman kepunahan.
"Dalam seminggu, mereka sudah hafal lagunya. Selain dari membaca buku Bumiku Lestari dari WWF, mereka juga setiap harinya mendengar Radio Top Primary, radio sekolah ini. Jadi semakin sering membaca dan mendengar, anak-anak bisa melakukan itu," ucapnya.
Para siswa kelas I-VI juga diajak untuk melakukan aksi menanam pohon. Ada 12 pohon yang ditanam pada hari itu oleh para siswa yang mewakili masing-masing kelas. Setelah itu, para siswa kelas IV, V dan VI melakukan kegiatan daur ulang dari kertas koran menjadi paper bag, membuat pigura dari kardus bekas, serta tempat pensil dari botol bekas.
Selanjutnya para siswa juga diajak menonton film tentang hewan yang hampir langka dan butuh dilindungi bersama. Film orangutan dari Kalimantan membuat anak-anak sadar bahwa ada satawa di muka bumi yang harus dilindungi dari ancaman kepunahan.
Rating: 4.5
Reviewer: Jun Junaidi
ItemReviewed: Buku Sebagai Perangsang Kecintaan Anak Terhadap Alam
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah mengirimkan komentar