MENDIKBUD : Koleksi museum sering dianggap hanya sebagai peninggalan masa lalu.
Padahal, museum memiliki nilai sejarah tinggi. Namun, antusiasme
masyarakat datang ke museum, hingga saat ini masih rendah.
Untuk menarik minat pengunjung ke museum, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), terus berupaya mempromosikan aset bangsa
tersebut. Salah satunya, dengan menggunakan cerita mistik.
“Memang penting mengajak anak (berkunjung) ke museum. Agar ajakan
tersebut menjadi menarik, gunakan (cerita) mistik,” ujar Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, kepada wartawan di
ruang kerjanya, Selasa malam (17/9).
Nuh mengatakan, anak-anak tidak bisa dipaksakan wajib mengunjungi
museum. Jadi, untuk mempromosikan museum, kata kuncinya adalah bagaimana
membuatnya menjadi atraktif.
Cerita mistik di balik koleksi museum tersebut, kata dia, tidak harus
sesuai dengan keadaan sebenarnya. Namun, hanya untuk menarik perhatian
saja. Cerita mistik, cukup disampaikan dengan ungkapan ‘katanya’. “Tidak
perlu menurut si X atau si Y (sumbernya) tidak jelas, tetapi orang
percaya,” katanya.
Penggunaan cerita mistik ini, kata Nuh, juga digunakan untuk menarik
pengunjung museum di berbagai negara seperti Jepang, Korea, bahkan
Prancis. Salah satu sasaran pada rencana strategis Kemdikbud adalah
meningkatnya jumlah pengunjung pada museum yang direvitalisasi sebanyak 5
juta orang.
Menurut Nuh, tugas pengelola museum tidak sekedar menjaga koleksi
museum. Namun, harus lebih dari itu. Mereka, harus mampu mempromosikan
koleksi museum menjadi sesuatu yang bermakna. “Koleksi museum itu tidak
ada barang anyar. Kepala museum harus bisa melakukan kontekstualisasi
kekinian,” katanya.
Rating: 4.5
Reviewer: Jun Junaidi
ItemReviewed: Supaya Tertarik ke Museum, Gunakan Cerita Mistik