Kalau kita pergi ke sekolah-sekolah, mulai dari SD sampai
universitas, kita terus melihat pemandangan sampah yang dibuang
sembarangan dimana-mana. Saya merasa anak-anak sekolah kita benar-benar
tidak sadar bahwa membuang sampah dapat berakibat fatal pada lingkungan.
Apalagi di Indonesia, kita selalu berpikir akan ada tukang pulung atau
tukang sampah yang akan membersihkan sampah kita. Padahal jauh-jauh kita
protes soal banjir, kita sendiri membuang sampah sembarangan.
Itu baru sampah. Bagaimana dengan hal-hal yang lain seperti
penggunaan air yang seenaknya, makanan yang dibuang percuma, pembelian
barang-barang konsumtif yang tidak perlu, dan lainnya.
Kita harus bisa memulai mengajarkan arti lingkungan pada setiap anak
mulai dari kecil. Akan tetapi sekolah serta guru-guru pun harus ikut
mendukung. Bagaimana mau mengajarkan lingkungan kalau sekolah itu juga
gersang, tidak ada pohon sama sekali. Paling tidak banyak sekali yang
bisa kita ajarkan ke anak sekolah. Mulai dari pelajaran bercocok tanam
di petak kecil saja dengan tanaman yang mudah tumbuh agar anak-anak pun
bersemangat. Lalu bisa membuat kompos dari daun-daun pohon berserakan
serta sisa makanan, lalu menganjurkan anak-anak agar memakai kendaraan
umum atau berjalan kaki dan bersepeda ke sekolah.
Ajak mereka menonton film “An Inconvenient Truth”, dan berpiknik ke
taman suaka Muara Angke untuk ikut menanam bakau. Juga ajak anak-anak
pergi berkemah sehingga mereka bisa mencintai alam dan terbiasa untuk
hidup di tengah alam.
Semua langkah ini kita terapkan karena lebih mudah merubah anak-anak
dibandingkan orang dewasa. Anak-anak pun kalau sudah terbiasa sejak
kecil maka kebiasaan tersebut bisa dibawa hingga dewasa dan ditularkan
ke banyak orang. Dari semua ini, mudah-mudahan sedikit demi sedikit
kita bisa memiliki masyarakat yang cinta dan peduli akan lingkungan.
Rating: 4.5
Reviewer: Jun Junaidi
ItemReviewed: PENERAPAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN SEKOLAH