Selama hayatnya 63 tahun, Nabi Muhammad saw hanya dua kali mengalami
sakit. Pertama, beliau pernah mengalami sakit kepala ketika kembali
mengunjungi makam pahlawan.
Kedua, beliau mengalami sakit-bissahri wal
hima-sukar tidur dan demam panas, beberapa hari sebelum wafat.
Diantara faktor yang membuat Rasulullah saw sehat, baik jasmani maupun
rohaninya, karena beliau tidak pernah meninggalkan salat tahajjud dalam
situasi bagaimanapun.Dari Abu Umamah al Bahili ra, bahwa Rasul saw bersabda, “Kalian harus mengerjakan qiyamul lail, karena itu merupakan tradisi orang-orang yang saleh sebelum kalian, juga merupakan sarana bertaqarrub kepada Rabb kalian, menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mencegah dari kemaksiatan serta menghilangkan penyakit pada tubuh.“
Di Kairo Mesir, beberapa tahun yang lalu diadakan sebuah
muktamar “l i’jaaz Ath – Thibbi fi Al Quran Karim.“ Muktamar itu
dihadiri oleh para ilmuan Islam dan dokter – dokter khusus. Di dalam
muktamar itu salah seorang narasumber menyampaikan sebuah pembahasan
penting tentang “Salat taraweh dan pengaruhnya terhadap penguatan tulang
punggung dan hati bagi orang-orang yang berusia di atas 60 tahun.“
Dalam penelitian itu diambil sekitar 60 orang lelaki dan seorang wanita
sebagai sample, yang mana mereka dibagi menjadi dua bagian, 30 orang
diambil dari orang-orang yang mengerjakan salat taraweh di bulan
Ramadhan tahun 1405 H, dan yang 30 orang adalah orang-orang yang tidak
mengerjakan taraweh pada tahun itu. Penelitian ini diadakan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh salat malam terhadap penguatan tulang
punggung dan fungsi hati. Hasilnya sangat mengagumkan bahwa salat secara
umum dan salat malam khususnya, memiliki peran yang sangat besar dalam
melancarkan peredaran darah dan saluran pernafasan. Salat juga mempunyai
pengaruh yang besar dalam melemaskan ruas-ruas anggota badan dan
tulang, khususnya tulang punggung. Dimana muncul perbedaan yang sangat
mencolok antara orang-orang yang mengerjakan salat malam dan yang tidak
dalam hal kekuatan tulang punggungnya dan fungsi hati.
Bilal dan Salman meriwayatkan, Rasul saw bersabda “Salat tahajjud pengekang iri hati dan obat penyakit tubuh.“ Hal ini logis karena bangun lebih awal memungkinkan seseorang buang hajat besar dan kecil yang jika tidak dikeluarkan bisa menimbulkan gas kotor dalam perut dan menekan ginjal sehingga mengakibatkan sakit kepala, jantung dan lain-lain. Selanjutnya menghirup udara segar di pagi hari yang banyak mengandung oksigin dapat meningkatkan kesehatan, tenaga dan kebugaran seseorang. Menyembah Allah berarti melakukan pendekatan dengan Yang Maha Kuasa. Maknanya menimbulkan ketenangan jiwa. Ketenangan jiwa yang berarti ketiadaan stress, merupakan faktor sangat berperan dalam proses penyempitan pembuluh darah dan terjadinya akut. Karena itu SJM (serangan jantung mendadak) secara parsial dapat dicegah dengan sujud, menyembah Allah.
Bilal dan Salman meriwayatkan, Rasul saw bersabda “Salat tahajjud pengekang iri hati dan obat penyakit tubuh.“ Hal ini logis karena bangun lebih awal memungkinkan seseorang buang hajat besar dan kecil yang jika tidak dikeluarkan bisa menimbulkan gas kotor dalam perut dan menekan ginjal sehingga mengakibatkan sakit kepala, jantung dan lain-lain. Selanjutnya menghirup udara segar di pagi hari yang banyak mengandung oksigin dapat meningkatkan kesehatan, tenaga dan kebugaran seseorang. Menyembah Allah berarti melakukan pendekatan dengan Yang Maha Kuasa. Maknanya menimbulkan ketenangan jiwa. Ketenangan jiwa yang berarti ketiadaan stress, merupakan faktor sangat berperan dalam proses penyempitan pembuluh darah dan terjadinya akut. Karena itu SJM (serangan jantung mendadak) secara parsial dapat dicegah dengan sujud, menyembah Allah.
Orang yang melakukan salat malam dengan khusyuk dan
tumakninah, tenang akan merasakan nikmatnya iman. Dengan nikmat iman, ia
akan melakukan semua kewajiban dengan ringan. Ketika ia sudah merasa
ringan dalam melaksanakan semua kewajiban, berarti ia telah mencapai
ketentraman yang hakiki. Allah swt berfirman, “Dialah yang telah
menurunkan ke dalam hati orabng-orang mukmin supaya keimanan mereka
bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)“ (Al Fath (48
):4). Bila Al Mutahajjid, ahli tahajjud bangun pada malam hari untuk
taqarrub kepada Allah, ia akan mendapatkan kasih sayang-Nya.
Allah swt berfifrman, “Ingatlah sesungguhnya para kekasih Allah itu tidak ada rasa khawatir dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa “ (Yunus (10 ) : 62-63). Rasul saw bersabda, “Tiada suatu keadaan yang seorang hamba berada padanya yang lebih Allah cintai, kecuali sewaktu Dia melihat hamba-Nya tengah sujud dengan menyungkurkan wajahnya di tanah“ (HR.Thabrani). Bila seorang hamba telah disayangi Allah, ia akan melakukan tugas apapun dengan senang hati. Karena itu, ketentraman yang ia raih pada malam hari dengan berbagai aktivitas ibadah yang langsung berhubungan dengan Yang Maha Agung, akan dirasakan pula ketika ia melakukan kegiatan lainnya yang berlangsung pada siang hari yang banyak berhubungan dengan sesama makhluk, baik urusan sosial, politik, ekonomi, tarbiyah, dakwah atau lainnya. Wallahualam.
Allah swt berfifrman, “Ingatlah sesungguhnya para kekasih Allah itu tidak ada rasa khawatir dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa “ (Yunus (10 ) : 62-63). Rasul saw bersabda, “Tiada suatu keadaan yang seorang hamba berada padanya yang lebih Allah cintai, kecuali sewaktu Dia melihat hamba-Nya tengah sujud dengan menyungkurkan wajahnya di tanah“ (HR.Thabrani). Bila seorang hamba telah disayangi Allah, ia akan melakukan tugas apapun dengan senang hati. Karena itu, ketentraman yang ia raih pada malam hari dengan berbagai aktivitas ibadah yang langsung berhubungan dengan Yang Maha Agung, akan dirasakan pula ketika ia melakukan kegiatan lainnya yang berlangsung pada siang hari yang banyak berhubungan dengan sesama makhluk, baik urusan sosial, politik, ekonomi, tarbiyah, dakwah atau lainnya. Wallahualam.
Rating: 4.5
Reviewer: Jun Junaidi
ItemReviewed: TAHAJJUD MENYEHATKAN TUBUH & JIWA